Solomon Paradox — Mengapa lebih mudah menemukan solusi masalah orang lain daripada solusi masalah sendiri.
Setiap kali temanmu meminta pendapatmu tentang masalah mereka, kamu melihat permasalahan itu mudah untuk diselesaikan. Ada 1001 solusi yang tergambar di kepalamu dengan sangat jelas.
Tapi, apa yang kamu rasakan ketika kamu mencoba menyelesaikan masalahmu sendiri?
Tulisan ini akan membahas tentang Solomon Paradox, tentang alasan mengapa kita lebih mudah menemukan solusi untuk masalah orang lain dibandingkan diri sendiri.
🧪 Psikologi di balik Solomon Paradox
Ada versi yang bilang bahwa Solomon Paradox berasal dari kisah king Solomon atau raja sulaiman yang memiliki masalah sulit menemukan solusi masalahnya sendiri dan mudah memberikan saran kepada masalah rakyatnya.
Tapi, kayanya ini bukan versi yang tepat. Karena sebenarnya Solomon Paradox berasal dari nama terakhir pencetus pertamanya yaitu Baruch F. Solomon pada tahun 1970an.
Solomon Paradox adalah kondisi psikologi ketika kita sulit mengambil keputusan karena kompleksnya pertimbangan di dalam kepala. Menurut psikologi sosial, kita cenderung lebih kritis ke keputusan yang kita ambil untuk diri sendiri, dibandingkan keputusan untuk orang lain yang kita ambil dari satu parameter utamanya.
Solomon Paradox ini memberikan kita kemampuan melihat satu fokus pada parameter utama pada sebuah masalah orang lain.
Mungkin, kamu punya produk yang terbaik untuk customermu. Tapi, kalau kamu gak bisa mengkomunikasikan alasan kenapa produkmu adalah produk yang tepat untuk mereka, maka proses konversi akan sulit terjadi.
🧐 Menerapkan Solomon Paradox pada strategi marketing
Lalu, bagaimana cara menerapkan psikologi manusia ini untuk meningkatkan strategi marketingmu?
Bantu customer atau tim bisnismu me-reframe problem mereka.
Ketika seseorang stuck ke sebuah masalah, mereka akan sulit melihat solusinya secara jelas.
Tugas kamu adalah membantu mereka membuat sudut pandang yang tepat melihat masalahnya.
Steve Job adalah orang yang paling jago di bidang ini. Ada cerita ketika Steve Job merancang iPod. Steve Job meminta timnya merancang iPod dengan ukuran sekecil mungkin walaupun berulang kali timnya berkata bahwa hal itu gak mungkin untuk dilakukan.
Kamu tau apa yang dilakukan Steve Job?
Dia memasukan rancangan versi awal iPod ke dalam aquarium dan menunjukan kepada timnya bahwa keluar gelembung udara dari dalam IPodnya, yang menandakan bahwa masih ada ruang tersisa yang bisa dioptimalkan untuk membuat ukuran iPod menjadi lebih kecil lagi.
Hasilnya? Versi rilis iPod memiliki ukuran minimalis dan menjadi produk iconic Apple pada masa itu sehingga membuat Apple memiliki tagline marketing yang sangat bagus yakni:
IPod. 1000 songs in your pocket
Pahami apa pain terbesar customermu, cari tahu apa yang membuat mereka ragu.
Keraguan adalah hal terbesar yang membuat orang terhenti untuk melakukan transaksi. Keraguan masing-masing orang berbeda tidak selalu mengenai harga atau ongkos kirim.
Memahami secara utuh pain terbesar customer akan menjadi kunci keberhasilan marketing bisnismu.
Misalnya, mungkin customermu sudah banyak membaca review bahwa produk atau jasamu berkualitas tinggi. Tapi kekhawatiran mereka adalah berapa lama efek dari produk atau pengerjaan jasamu akan tercapai.
Memahami pain sebenarnya dari customermu bisa kamu lakukan dengan melihat review customermu sebelumnya atau melihat review dari customer competitor yang satu industri dengan kamu.
Temukan partner yang bisa mendukung setiap progressmu
Ini saran untuk dirimu sendiri secara personal. Sekali lagi, Solomon Paradox adalah kondisi psikologi dimana kita berada pada situasi sulit mengambil keputusan.
Setiap kita memiliki masalah, kita cenderung membuat kompleks permasalahan itu sehingga membatasi penemuan solusi yang tepat ke inti masalahnya.
Partner bisa berupa teman, pasangan, mentor atau orang yang kamu percaya bisa memberikan kamu insight solusi sederhana namun tepat sasaran pada setiap permasalahan yang kamu punya.
Recap
Solomon Paradox membuat kita sulit menemukan solusi diri sendiri namun mudah menemukan solusi masalah orang lain.
Memanfaatkan Solomon Paradox pada marketing dapat membantu kita menentukan strategi yang tepat untuk menyasar masalah utama customer kita.
Gunakan perspektif yang menjadi blind spot customermu untuk membantu mereka mengambil keputusan dan membuat konversi pembelian di produk / jasa yang kamu tawarkan.
Get it?